Bahaya Tersembunyi Klakson Telolet di Bus: Bisa Bikin Rem Blong!

JAKARTA – Raja Telolet kembali menjadi perbincangan. Pasalnya, klakson kesayangan anak-anak itu jatuh menimpa roda belakang bus dan menewaskan mereka.

Kementerian Perhubungan segera mengambil tindakan dengan melarang penggunaan klakson karena dianggap ilegal.

Seperti yang Anda ketahui, klakson udara sering kali dipasang di bus, yang menggunakan udara dari sistem pengereman untuk menimbulkan kebisingan. Padahal, hal ini sangat berisiko bagi keselamatan bus karena bisa menyebabkan rem blong.

Hal itu dilakukan Irwan Supriyono selaku Direktur Penjualan dan Teknik PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI).

Irwan menjelaskan bahayanya sembarangan memasang klakson tellet. Setelah diselidiki, diketahui bahwa sumber udara untuk komponen ini diambil langsung dari kompresor.

“Menahan angin di tempat yang salah” (lihat) klakson tellet. Jadi ada banyak situasi di mana Anda dapat menggunakan klakson udara tetapi penggunaannya salah. Makanya kita lihat kebanyakan mengambil (udara) langsung dari tangki tanpa melalui katup pengaman, kata Irwan baru-baru ini di Jakarta.

Pemasangan klakson tellet bisa dilakukan jika mengikuti petunjuk pabriknya, kata Irwan.

Telolet mengatakan terdapat saluran udara yang lebih aman untuk memasang klakson, sehingga sistem rem tetap berfungsi maksimal.

“Sebenarnya ada tempat yang bisa didapatkan di panduan atau manual. Kenapa ditaruh di atas tangki, otomatis isi tangki akan kosong jika klakson klep bocor. Hal ini akan mempengaruhi rem. Jika angin bertiup kencang tentu akan sulit mengerem. “Itu yang menjadi perhatian kami,” katanya.

Baca Juga: Warga Depok Pilih Pulang Lebih Awal untuk Hindari Kenaikan Tarif Bus

Penggunaan Jangka Panjang Klakson Telolet juga sering digunakan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini akan menyebabkan tangki kompresor kehabisan udara. Irwan mengatakan hal itu bisa membuat rem menjadi kurang maksimal.

“Penggunaan pelarut yang berlebihan otomatis akan merusak (udara di dalam tangki).” Jadi kalau mau dipakai di situasi ekstrim seperti di lereng, anginnya kurang,” ujarnya.

Oleh karena itu, kami tidak menyarankan (memasang sinyal tellet di bus) karena akan menghambat efisiensi pengereman, kata Irwan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *