Memilukan! Pasutri Ditemukan Tewas Terseret Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

LOMAJING – Dua pasangan suami istri ditemukan tewas setelah tenggelam akibat banjir aliran lahar Gunung Simero. Keduanya ditemukan pada Jumat (19/4/2024) di Klopuswet, Kecamatan Kandipuru, Wilayah Lomajang.

Pencarian korban dilakukan tim SAR gabungan BPBD dengan dibantu warga sekitar, polisi, TNI, dan sejumlah relawan. Penggeledahan dilakukan dengan menggali tanah di lokasi pemakaman korban.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lomajang Yudi Kahiono membenarkan, banjir akibat lahar dingin Gunung Simero telah menemukan dua korban jiwa. Berdasarkan laporan, kedua korban merupakan pasangan suami istri yang sedang melintasi jembatan.

Kedua korban, sepasang suami istri, ditemukan di Kloposwet pagi ini. Udi mengatakan kepada iNews Media Group, Jumat (19/4/2024): “Yang terlibat sedang bepergian dengan mobil yang rusak akibat banjir.

Namun untuk saat ini, dia belum membeberkan identitas kedua pasangan korban banjir tersebut. Namun berdasarkan keterangan saksi dan warga, Udi mengatakan keduanya melintasi jembatan tersebut pada Kamis malam hingga akhirnya sungai tenggelam.

“Menyeberangi jembatan di Klopsovit. Dia ditemukan sekitar satu kilometer dari tempat yang menurut laporan TKP sudah dibersihkan,” ujarnya.

Kedua korban ini ditambah dengan korban sebelumnya akibat banjir dan tanah longsor. Korban sebelumnya, Ngatmini (50), warga Dusun Sriti, ditemukan di Desa Somburrip, Kecamatan Provanjeo setelah tertimbun tanah longsor.

“Korban (longsor) ini terluka akibat longsor di Sombrorip, Pronojio dan berada di rumahnya,” ujarnya.

Pihaknya terus mengklarifikasi informasi mengenai warga lain yang dinyatakan hilang akibat banjir dan longsor di Gunung Simero. Namun informasi tersebut belum dapat dipastikan dan BPBD serta instansi terkait masih terus melakukan penyelidikan.

“Ada yang hilang, tapi belum diketahui identitasnya. Masih kami selidiki. Makanya kami belum berani mengungkap faktanya,” ujarnya.

Sebelumnya, hujan deras mengguyur kawasan sekitar Gunung Simero yang berbatasan dengan Kabupaten Lomajang dan Malang. Banjir ini tidak hanya disebabkan oleh aliran sungai dari Gunung Simero, tetapi juga karena hujan deras.

Berdasarkan informasi yang diterima, setidaknya ada delapan kecamatan yang terdampak, mulai dari Kecamatan Provanjiwo, Timpursari, Kandiporo, Pasirin, Pasrojambe, Lomajang, Sokodono, dan Kedongjajang.

Sementara itu, tanah longsor menutup total jalan antara Malang dan Lomajang antara Ampelgading dan Pakitnol di Candiporo. Sejak Kamis (18/4/2024), banyak terjadi longsor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *