PLN IP Pastikan Pembangkit EBT Andal Layani Libur Lebaran

JAKARTA – PT PLN Indonesian Power (PLN IP) memastikan kondisi stabil pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT), yakni PLTA Saguling di Jawa Barat, untuk melayani masyarakat selama libur Idul Fitri tahun 2024.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power (PLN IP), mengatakan Saguling memantau langsung dan memastikan manajemen keandalan generator di Central Control Room (CCR) PLTA. Pembangkit EBT berkontribusi pada sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali (2,7% dari total 27.700 MW) dan juga berperan sebagai black start sistem jaringan 500 kV Jawa-Madura-Bali jika terjadi gangguan ketenagalistrikan.

“Kami akan selalu memastikan keandalan pembangkit modern dan tradisional kami dengan seluruh staf siaga UBP Saguling. Banyak dari pembangkit UBP Saguling yang berasal dari zaman kolonial tetapi masih mampu menyediakan listrik dengan andal hingga saat ini.” pada Sabtu (13 April 2024).

Edwin melanjutkan, UBP Saguling mempunyai peranan penting dalam sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali, dimana tenaga listrik yang dihasilkan disalurkan melalui Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Saguling dan diinterkoneksikan dengan sistem jaringan di seluruh Jawa dan Bali melalui tambahan 500 kV. -tegangan tinggi. Tegangan. Saluran Udara (SUTET).

Edwin menambahkan, PLN IP UBP Saguling saat ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 844,36 MW dan didukung oleh tujuh sub unit dan satu unit PLTA di bawah naungan anak perusahaan PLN IP Rajamandala Electric Power. Total kapasitas PLTA Saguling sebesar 700,72 MW.

Sementara itu, Senior Manager PLN IP UBP Saguling Donnie Bakker mengatakan, selain mengalirkan listrik ke Jawa-Bali, PLTA Saguling juga berfungsi untuk melindungi sistem Jawa-Bali jika terjadi pemadaman listrik.

“Jika terjadi pemadaman listrik, PLTA Saguling tetap dapat berfungsi sebagai black start dan juga berfungsi sebagai pengisi tegangan untuk menunjang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya yang merupakan tulang punggung ketenagalistrikan Jawa-Bali,” ujarnya.

Bengkok, PLTA Dago 3,85MW (Kota Bandung), PLTA Plengan 6,87MW (Kabupaten Bandung), PLTA Lamajan 19,56MW (Kabupaten Bandung), PLTA Cikalong 19,20MW (Kabupaten Bandung), UBP Saguling 7 subunit 18,36MW (Kabupaten Sukabumi). , PLTA Krakak 18,90 MW (wilayah Bogor), PLTA Parakan Kondang 9,90 MW (wilayah Sumedang) dan PLTA Rajamandala 47 MW.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *